Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengaku khawatir saat mendengar kabar pengusaha Erick Thohir akan didapuk menjadi ketua tim pemenangan Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Sandiaga cemas persahabatan dia dan keluarganya dengan Erick bisa terganggu gara-gara politik lantaran keduanya sudah bersahabat cukup lama.
"Ya tentu secara jujur ya khawatir, ini pertemanan, secara riil pasti kita khawatir bahwa anak-anak kita, terutama istri saya pasti khawatir," kata Sandiaga di Posko Melawai, Jakarta Selatan, Kamis (6/9).
Sandiaga memperkirakan jika bisa memilih, dia yakin Erick tidak akan mau terlibat dalam tim sukses Jokowi dan akan melanjutkan karirnya sebagai pengusaha.
"Sebagai pengusaha Pak Erick pasti tidak mau seperti posisi ini, saya yakin, kalau boleh milih pasti dia enggak bakal mau, karena dia lebih mudah untuk mengurus usahanya," kata dia.
"Kalau ketua tim pasti jadi political expose person, pasti dia akan sangat berat sebagai pengusaha dan Erick membawahi ribuan pegawai juga. Jadi bagi saya, saya sangat mengerti posisi beliau," lanjutnya.
Meski merasa khawatir, Sandi tetap mengucapkan selamat pada Erick jika benar kawannya itu menjadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Maruf Amin.
"Saya ucapkan selamat kalo beliau sudah definitif, saya belum kontak dengan beliau, tapi sempet nonton Asian Games bareng dan kita hubungannya cukup baik, tapi sekali lagi ini bukan tentang Erick dan Sandi, tapi tentang Indonesia, Indonesia yang diinginkan, Indonesia yang lebih bergerak, lapangan kerja yang tercipta, dan biaya hidup yang terjangkau," ujarnya.
Sosok Erick dijagokan bakal mengepalai tim kampanye Jokowi-Ma'ruf. Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani bahkan menyebut Erick berada di posisi teratas daftar calon ketua tim kampanye, bersaing dua sosok lain yang dirahasiakan. Namun, di kalangan media, dua nama lain yang beredar adalah Wishnutama dan Najwa Shihab.
Rencananya kubu Jokowi-Ma'ruf bakal mengumumkan ketua tim kampanye akan diumumkan besok, Jumat (7/9), langsung oleh Jokowi.
Susunan tim kampanye itu telah diserahkan pada KPU beberapa waktu lalu tanpa nama ketua. JK dipilih menjadi dewan pengarah bersama Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, mantan wakil presiden Try Sutrisno, dan sejumlah tokoh lain. (cnn)