Capres Prabowo Subianto kembali menyebut badan usaha milik negara (BUMN) satu persatu mengalami kebangkrutan saat ini. Kehancuran itu diakibatkan pemerintah yang salah mengelola negara.
Hal itu disampaikan Prabowo di acara Konsolidasi Koordinator TPS se-Provinsi DKI Jakarta, di Roemah Djoeang Prabowo-Sandi, Jalan Wijaya I no 81, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (13/1/2019). Mulanya Prabowo bicara bahwa apa yang dilakukan rakyat pada 17 April menentukan masa depan bangsa.
"Apa yang kita lakukan tanggal 17 April menentukan kita untuk beberapa ratus tahun ke depan saudara-saudara sekalian," ujar Prabowo.
Capres nomor urut 02 itu lantas menyinggung soal bangkrutnya BUMN-BUMN. Bahkan, dia meminta masyarakat untuk bertanya langsung kepada BUMN seperti Garuda, Pertamina, dan PLN.
"Kita lihat sekarang BUMN-BUMN milik negara, milik rakyat, kebanggaan kita satu-satu hancur, satu-satu bangkrut. Tanya aja Garuda, pilot-pilot, tanya Pertamina, tanya PLN, tanya semua pabrik-pabrik milik negara. Saatnya rakyat merebut kembali kedaulatan negara," katanya.
Prabowo pun berjanji jika kelak terpilih pada Pilpres 2019 tidak akan salah dalam mengelola negara. Dia akan mengembalikan kedaulatan negara, termasuk menjaga BUMN agar tetap hidup. Sehingga rakyat menjadi sejahtera.
"(Sebab) Rakyat kita banyak yang mengalami kesulitan. Kesejahteraan tidak dirasakan sebagian besar rakyat Indonesia," ujar Prabowo.
"Susah dapat pekerjaan, minta ampun. Cari bayar makan aja susah sekarang. Berapa hari ini telor naik, berapa? Rp 26 ribu sekilo? Rp 30 ribu? Rp 36 ribu? Rp 28 ribu? Di kampung Rp 32 ribu sekilo? Kalau kita berkuasa nanti, kita akan menjamin daging, telur, ayam, susu, beras, akan terjangkau oleh rakyat yang paling miskin," imbuhnya.
Ketum Partai Gerindra itu yakin dirinya bisa memenuhi janji-janjinya itu. "Saya yakin, kita bisa. Saya yakin, kita cukup kaya, asal kita mengelola dengan baik, dengan jujur, dengan tidak mencsri keuntungan untuk pribadi sendiri," kata Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga kembali menyindir elite-elite di Indonesia. Dia meminta masyarakat untuk tidak mengagumi para elite. Sebab, dia mengenal baik para ellite itu.
"Aku kenal mereka dari kecil. Aku tahu satu-satu, lagaknya aja itu. Kau nggak usah kagum mereka pakai mobil-mobil mewah dan bagus. Itu bisa dibilang nyolong semua itu, nyolong uang rakyat itu. Justru kalau lihat orang pakai mobil mewah, harus kita tanya, duitnya dari mana?" ujarnya.
"Jangan lagak, aku kenal dari kecil, aku ini orang Betawi, dari lahir di sini, kawasan Setiabudi belum apa-apa, masih alang-alang, kebun, sawah, karena tempat sapi dulu, banyak sapi di situ. Pondok Indah masih kebun karet, milik negara.
Kok tiba-tiba jadi milik. Jangan lagak, rakyat sudah tak bodoh lagi. Ada yang bilang Prabowo kok ngomong begitu, kan dia bagian dari itu. Ya, gua bagian dari elite, tapi gua elite yang sadar, yang paham kalau dipanggil Tuhan nanti gua nggak bisa bawa apa-apa," sambung Prabowo. (dt)