Ketua BTP Mania, Immanuel Ebenezer bersama Jokowi (Foto Ist) |
Nama Ketua BTP Mania, Immanuel Ebenezer, hari ini tiba-tiba menjadi perbincangan hangat di media sosial, khususnya Twitter. Itu disebabkan pernyataan yang diucapkan pendukung mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu dalam acara talk show iNews Pagi, Rabu (30/1/2019) lalu.
Dalam acara yang mengangkat topik tentang vonis pidana Ahmad Dhani itu, Immanuel mempertanyakan solidaritas kelompok 212 yang disebutnya “wisatawan” terhadap Dhani. “Ahmad Dhani ini kan salah satu aktivis 212. Seharusnya kelompok wisatawan 212 bergerak dong. (Tapi) di sidang tidak hadir, (Ahmad Dhani) masuk penjara tidak hadir, jadi lucu dimana solidaritas mereka?” ujar Immanuel.
Tak cukup sampai di situ, dia juga menuding kelompok 212 sebagai kelompok “penghamba uang”. “Ini kan kelompok penghamba uang semua nih. Tuan-tuan mereka kan duit. Kita tahu sekali tuan-tuan mereka duit. Mereka hanya diperintah oleh duit. Kalau tidak ada duit, saya yakin enggak ada,” kata dia.
Video saat Immanuel mengucapkan kalimat-kalimat tuduhan tersebut pun kini viral di media sosial. Tak pelak, ujaran pendukung Ahok itu menuai reaksi keras dari netizen. “Mohon laporkan orang ini, bicaranya penuh kebencian,” tulis akun Twitter @jiwa5516 sekitar satu jam lalu.
“Segera ummat bergerak,” cuit akun lainnya, @Yongky_putra.
“Wah parah, 212 dikiranya wisatawan. Ini sama aja ngehina nih…” tulis akun @RikiKur81208363.
Hingga pukul 18.00 WIB sore ini, tagar terkait ujaran Immanuel itu telah dibicarakan sebanyak 8.519 kali di Twitter.
Sementara itu...
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Handi Risza meminta Ketua Basuki Tjahja Purnama (BTP) Mania Immanuel Ebenezer segera mengklarifikasi ucapanya yang menyebut umat Islam yang hadir di aksi reuni 212 sebagai wisatawan penghamba uang.
"Saya mengimbau yang bersangkutan untuk segera mengklatifikasi tuduhannya, terutama tuduhan sebagai penghamba uang. Ini tuduhan sangat serius. Saya rasa mungkin akan ada yang segera melaporkannya kepada polisi," kata Handi dalam pesan elektroniknya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (3/2).
Pernyataan Immanuel itu, lanjut dia, sangat memukul umat Islam yang hadir dalam 212 di Monas pada tahun 2016 silam.
"Ini jelas sangat memukul dan melukai perasaan umat Islam yang disebut sebagai wisatawan penghamba uang," imbuhnya.
Terlebih, pernyataan seperti Immanuel ini tidak layak untuk dikeluarkan. Apalagi dalam acara yang disiarkan di stasiun TV nasional.
"Pernyataan tersebut jelas sangat provokatif dan cemderung memancing kemarahan umat Islam khususnya yang berpartisipasi dalam acara aksi 212," tandas Handi.