Mengenang Zainal Nur Rizky Dai muda anak Wiranto yang telah tiada

Mengenang Zainal Nur Rizky Dai muda anak Wiranto yang telah tiada

Semenjak fokus mendalami agama di Jamaat Tabligh, perilaku dan sikap Zainal menjadi lebih baik


JARILANGIT.COM - Zainal Nur Rizky, adalah putra bungsu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto pada reshuffle Kabinet Kerja kedua menggantikan Luhut Binsar Panjaitan di Pemerintahan Jokowi

Pada tahun 2011, Rizky terpanggil untuk belajar pendalaman Alquran selama tujuh tahun di Perguruan Tinggi Ilmu Agama Islam Darul Uloom Zakariyya, Johanesburg, Afrika Selatan.

Rupanya, sebelum menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Agama Islam Darul Uloom Zakariyya, Afrika Selatan, dia adalah anggota sebuah komunitas dakwah, Jamaat Tabligh.

"Ya dia memang sudah ikut di tablig sejak lulus SMA. Ia sudah mulai aktif melakukan dakwah," kata ibunda Zainal, Rugaiyah Usman atau biasa dipanggil Uga Wiranto saat menceritakan tentang putra bungsunya.

Saat masuk ke komunitas tersebut, Uga dan Wiranto memberi dukungan penuh kepada anak ketiganya itu.

"Saya dukung langkah yang sudah diambil olehnya. Dia masih muda, tapi sudah punya jiwa dakwah yang tinggi dan kami dukung langkah dia. Bapak (Wiranto) dan saya mendukung," kata dia.

Hal senada diungkapkan Abdi Setiawan Effendi, kakak ipar Zainal. Abdi Setiawan adalah suami dari kakak kandung Zainal, Amalia Sianti. "Zainal mulai tertarik ikut dakwah sejak usia 19 tahun. Ikut khuruj ke beberapa tempat. Dari situ dia mulai belajar agama lebih banyak," kata Abdi.

Semenjak fokus mendalami agama di Jamaat Tabligh, perilaku dan sikap Zainal menjadi lebih baik. Dengan pemahaman agama yang baik, sikapnya jadi lebih dewasa.

"Akhlaknya dengan keluarga menjadi lebih baik. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk menuntut ilmu ke Darul ulum Zakariyyah di Johanesburg, Afrika Selatan," kata dia.

Sebelumnya, Zainal tercatat sebagai mahasiswa Universitas Gajah Mada Jurusan Hukum Internasional.

"Sambil kuliah di UGM, dia ikut (mirip) kakeknya, suka menyiarkan agama. Kakek Zainal juga seorang imam di kecamatan saya, jadi dia satu-satunya laki-laki yang diharapkan bisa menyiarkan agama," ujar dia.

Sebelum memilih bersekolah di Perguruan Tinggi Ilmu Agama Islam Darul Uloom Zakariyya, Afrika Selatan, Zainal pernah memperdalam agama di India, Pakistan dan Arab.

"Darul Uloom, itu adalah salah satu sekolah yang didirikan salah satu pengusaha kaya di sana, muridnya banyak dari seluruh dunia ada di sana," kata Uga.

Kurang tiga bulan sebelum meninggal, tepatnya 13 Maret 2013, Zainal menikah dengan Salsabila, wanita berusia 15 tahun.

Salsabila juga salah satu murid dari Perguruan Tinggi Ilmu Agama Islam Darul Uloom Zakariyya, di mana Zainal bersekolah di sana. Ia putri seorang pilot asal Indonesia yang bekerja di maskapai internasional.

Zainal menderita sakit demam dan mendapat perawatan di rumah sakit setempat. Namun tidak dapat tertolong dan meninggal dunia di Johanesburg, Afrika Selatan, Rabu 29 Mei 2013. (*)

*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda

No comments

Komentar anda sangat berguna untuk meningkatkan penulisan artikel