Kegiatan Ekonomi sebuah desa kecil

Kegiatan Ekonomi sebuah desa kecil


Desa Bajomulyo merupakan salah satu desa dari 29 desa yang berada di Kecamatan Juwana memiliki wilayah seluas 74.800 Ha. Desa Bajomulyo lokasinya berdekatan dengan pantai laut utara Jawa, secara geografis terletakdi posisi 06° 42’ Lintang Selatan dan 111° 09’ Bujur Timur.

Desa ini memiliki bentuk permukaan tanah datar hingga berombak dengan ketinggian rata - rata dari permukaan laut 5,8 m. Di desa Bajomulyo tidak ada sawah atau kebun yang dapat menghasilkan, karena jenis tanahnya kurang cocok digunakan untuk bertani.

Sejak diadakan pengerukan muara sungai pada tahun 1984, semakin banyak kapal yang membongkar hasil tangkapannya di TPI Bajomulyo. Hasil pengerukan ini menjadikan alur pelayaran menjadi cukup dalam sehingga dapat dilalui oleh kapal - kapal besar yang memiliki draft dalam. Sebelumnya hanya kapal - kapal / perahu dengan ukuran kecil sampai sedang saja yang dapat keluar masuk ke TPI Bajomulyo.


Penggolongannya kapal atau perahu dibagi dua bagian, yaitu kapal motor dan perahu motor tempel. Kapal motor dibagi lagi menjadi tiga kelompok yang berlainan tonasenya, yaitu kapal dengan ukuran tonase (100-125 GT), (10-20 GT), dan (6-7,5 GT) ((diskanlut-jateng.go.id).

Kapal dengan ukuran 6-7,5 GT adalah kapal yang paling banyak dimiliki oleh nelayan Bajomulyo. Kapal ini biasa dioperasikan dengan alat tangkap pancing rawe, alat tangkap yang menjadi favorit nelayan - nelayan di TPI Bajomulyo karena hasil tangkapannya cukup besar setiap tripnya, selain itu harga per unit penangkapannya terjangkau.

Uang dari hasil lelangnya dapat dengan cepat menutup modal yang dikeluarkan sehingga hal ini merangsang para nelayan untuk menambah armadanya kembali.


Sejak ramainya kapal purse seine dan kapal pancing rawe, aktivitas keberadaan perahu motor tempel  mulai tergeser, motor tempel  hanya dioperasikan pada saat musim ikan tertentu karena perahu jenis ini dilengkapi alat tangkap yang mengikuti keadaan musim ikan yang sedang berlangsung. Artinya, operasi penangkapannya tidak berlangsung sepanjang tahun seperti yang dilakukan oleh kapal-kapal purse seine dan pancing rawe.

Mereka akan beristirahat kembali bila musim ikannya telah selesai. Dahulu sebelum ada kapal purse seine perahu dari jenis inilah yang mendominasi armada penangkapan ikan di TPI Bajomulyo. Alat penggeraknya pun waktu itu ada yang masih menggunakan layar dan operasi penangkapannya tidak jauh dari pantai, yaitu paling jauh sampai 1 mil laut.

Nelayan yang ada di TPI Bajomulyo selain penduduk setempat juga banyak yang berasal dari luar Juwana. Nelayan-nelayan kapal purse seine jumlah kapalnya lebih banyak daripada jumlah kapal nelayan setempat, kebanyakan berasal dari Pekalongan. Sebagian lagi ada yang berasal dari Tegal dan Batang.


Umumnya nelayan-nelayan yang datang ke PPI Bajomulyo adalah nelayan yang menggunakan kapal dengan ukuran cukup besar, seperti kapal purse seine. Nelayan-nelayan Banyuwangi datang ke TPI Bajomulyo dengan kapal yang berukuran antara 10-20 GT, kapalnya dilengkapi dengan alat tangkap jaring nilon yang biasa digunakan untuk menangkap ikan tongkol.


Ada juga nelayan-nelayan yang dipanggil oleh juragan pemilik kapal untuk mengoperasikan kapalnya, seperti yang banyak dilakukan pada kapal-kapal dengan alat tangkap pancing rawe. Nelayan-nelayan ini biasanya didatangkan dari Batang, Demak dan Rembang.


Wilayah perairan yang bisa dijadikan daerah penangkapan oleh kapal-kapal di TPI Bajomulyo adalah  perairan Laut Jawa dan sebagian perairan Laut Cina Selatan.  Kapal-kapal purse seine dengan nilai GT besar biasa menangkap ikan sampai ke perairan Laut Cina Selatan.


*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda