Tari sintren budaya khas pesisir utara Jawa

Tari sintren budaya khas pesisir utara Jawa

Sintren seolah identik dengan hal berbau mistis karena para penarinya beraksi dalam kondisi tidak sadar atau ‘trance’.

penari sintren

Penari Sintren biasanya ditemukan di sepanjang pesisir utara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Beberapa foto yang Code Lab dapatkan menunjukkan tarian ini sedang dipertontonkan di daerah Wonosobo, Kendal, Jawa Tengah.

Situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mendaftar berbagai warisan budaya Indonesia memberi penjelasan tentang asal mula sintren. Tiga penjelasannya memberi pemahaman yang sangat berbeda tentang asal usul dan makna di balik tarian ini.

Ada yang menyebut sintren berarti si putri, lainnya menyebut soal santri, atau dari ‘sintru’ yang berarti angker.

dua penari sintren

Sintren seolah identik dengan hal berbau mistis karena para penarinya beraksi dalam kondisi tidak sadar atau ‘trance’. Salah satu legenda rakyat yang paling banyak dirujuk tentang asal mula sintren berkaitan dengan sosok perempuan bernama Sulasih dan kekasihnya yang terlarang, Sulandono.

Kekasih ini terpaksa berpisah, Sulasih menjadi penari yang tampil di acara-acara rakyat, dan Sulandono bertapa. Mereka bertemu lagi dalam sebuah pesta rakyat saat Sulasih menari dan Sulandono melemparkan sapu tangan pemberian ibunya. Dalam kondisi inilah Sulasih mengalami ‘trance’.

kaca mata hitam marsiem

Sintren adalah permainan di kalangan kaum ibu dan anak-anak mereka yang tengah menunggu suami atau ayah pulang dari mencari ikan di laut, sampai kemudian berproses menjadi sesuatu yang sakral. Budaya sintren juga menurut mereka relatif baru munculnya, yaitu pada 1940an.

Mereka juga mencatat ada penari sintren yang diikat dengan tali tambang, ada yang dimasukkan dalam kurungan, namun yang pasti kacamata hitam selalu jadi bagian dari tarian ini.

*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda