Inilah prestasi tukang becak yang jadi Presiden

Inilah prestasi tukang becak yang jadi Presiden


Seorang presiden bukan saja harus bekerja tapi juga harus mampu memotivasi dengan ide-ide yang brillian, tau caranya bekerja, bukan hanya menyalahkan keadaan. Ironinya, tidak sedikit anak bangsa yang memiliki kemampuan sedemikian hebat tidak dimanfaatkan pemerintah, justru dimanfaatkan oleh bangsa lain. Too much politic will kill you.

Cadangan devisa Indonesia hanya tinggal USD 80 Miliar.
Dari USD 80 Miliar tersebut, hanya USD 40 Miliar yang bisa digunakan untuk keadaan darurat.Sampai kapan cadangan devisa USD 40 Miliar yang siap dipakai untuk keadaan darurat tersebut bisa bertahan? Cadangan devisa darurat tersebut bisa bertahan maksimal 3 bulan, jika saja Fed US menaikkan suku bunga.

Bersiaplah membayar obat lebih mahal. sperti yg di lansir oleh bloomberg Indonesia, Keterpurukan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika berdampak ke banyak sektor industri. Salah satunya industri obat-obatan alias farmasi. Produsen obat pun kini ramai-ramai berencana menaikkan harga obat.

Rencana tersebut cukup masuk akal karena sebagian besar bahan baku obat masih harus diimpor dari berbagai negara seperti China, India, dan Eropa. Minimnya industri kimia dasar menjadi penyebab industri farmasi nasional kesulitan memperoleh bahan baku dari dalam negeri. “Sekitar 95% bahan baku obat kita memang masih diimpor,” kata Kiswoyo Adi Joe, analis PT Investa Saran Mandiri, Rabu (12/8).

PT Indofarma (Persero) Tbk. merupakan salah satu produsen obat yang berencana mengerek harga obat. Perusahaan pelat merah ini sudah mengajukan permohonan ke Kementerian Kesehatan untuk bisa menaikkan harga jual obat generik. Yasser Arafat, Sekretaris Perusahaan Indofarma, mengharapkan pemerintah mengizinkan kenaikan harga jual obat generik antara 10-15%. “Kami sudah menyampaikan usulan, tapi belum berhasil,” ujarnya, Selasa (4/8).

Untuk Indofarma, akibat harga jual yang murah, margin obat generik saat ini hanya berkisar 5-10%. Padahal, kontribusi penjualan obat jenis ini mencapai 92% dari total penjualan perseroan. Idealnya, margin obat generik sebesar 20%. Selain pengaruh nilai tukar, usulan peningkatan margin ini diperlukan karena perusahaan harus melakukan riset untuk mengembangkan produk obatnya.

sumber


*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda