Melalui skema Special Economic Zone (SEZ), semua sindikat Cina Rantau mendapat pintu masuk untuk menjalin hubungan-hubungan rahasia dengan jaringan bawah tanah yang bermukim di kampung-kampung leluhur melalui Hongkong.
Jika Cina berhasil menggalang para taipan Cina rantau yang sudah lama meninggalkan negeri leluhurnya kembali ke Cina daratan melalui iming-iming keuntungan ekonomi, maka bisa dipastikan pemerintah Cina dan para konglomerat Cina yang berkiprah di Indonesia, akan bersatu-padu melakukan invasi ekonomi di Indonesia. Dan.. kinipun dapat kita rasakan dengan banyaknya kedatangan para buruh Cina.
Sterling Seagrave, mantan wartawan investigasi di Asia asal Inggris, menulis buku menarik Lords of the Rim. Membongkar jaringan Cina Perantauan atau Cina Pesisir (Overseas Chinese). Dan sepak-terjangnya di kawasan Asia, termasuk Indonesia.
Menurut Seagrave dalam bukunya ini, kampung leluhur para pengusaha kakap Cina berasal dari Pesisir (Pacific Rim) atau Cina Selatan, terutama Kwangtung, Fukien.
Deng melalui kebijakan strategisnya menggalang dukungan para Taipan Cina Selatan ini kemudian memprioritaskan Provinsi Kwantung dan Fukien, basis kekuatan dan kampung leluhur para Taipan Cina Selatan.
Inilah awal mula Deng Xioping menerapkan kebijakan ZONA EKONOMI KHUSUS di Cina Selatan, dimana 14 kota di sepanjang Cina pesisir tersebut dibuat menjadi “Kota Terbuka” dan diberi status perdagangan khusus dan mendapat potongan-potongan pajak untuk mendorong investasi para Taipan Cina Selatan yang para leluhurnya juga merupakan pedagang, sudah berabad-abad meninggalkan Cina.
Di antaranya Ningpo, Shanghai, Wenxhou (Wengchow), Fuzhou, Guangzhou (Canton), Zhinjiang (Chan-Chiang), Beihai dan Hainan. Semuanya adalah tanah-tanah leluhur Cina Rantau. Deng juga memberi hak istimewa ekonomi yang besar kepada Szechuan, provinsi kelahirannya di Cina Barat Daya, yang sejak dulu merupakan salah satu kawasan pedalaman terkaya.
Gagasan Special Economic Zone (SEZ) oleh Xioping pada 1979, adalah untuk menjalin persekutuan strategis dengan Cina-Cina Rantau yang sebagian besar merupakan pebisnis besar yang merajai negara-negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk di Indonesia. Agar bisa menanam investasi secara besar-besaran di Cina Daratan. Sehingga para Taipan yang menyebar di berbagai kawasan dunia termasuk Asia Pasifik, bisa ditarik kembali ke negeri para leluhurnya, agar mau berinvestasi.
Singkat cerita, melalui Skema SEZ ini, pemerintahan pusat Cina yang berada dalam kendali Deng, berhasil memanfaatkan dan memobilisasi dukungan dana dari Cina Rantau yang sudah berhasil menjadi pengusaha Cina sukses di berbagai kawasan Asia Pasifik, untuk membangun perekonomian nasional Cina di era pemerintahan Deng Xioping.
Penciptaan skema SEZ secara efektif mampu menggalang loyalitas kesukuan HAKKA, HOKKIEN, HOKCHIU, HENGHUA, TEOCHIU, CANTON, dan HAINAN. Mereka semua bisa tergerak menanam investasi di Cina karena 14 Provinsi yang dicanangkan sebagai SEZ merupakan kampung halaman mereka.
Bersambung...