Dasar ideologi masyarakat Liberal dan Sosialis

Dasar ideologi masyarakat Liberal dan Sosialis


Sosialisme memiliki ideologi membentuk negara kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan.

Perintisnya adalah :

  1. Robert Owen (1881 – 1858)
    Pemikirannya tentang sosialisme dituangkan dalam buku berjudul “A View of Society, an Essay on the Formation of Human Character”. Ia menyatakan bahwa lingkungan sosial berpengaruh pada pembentukan karakter manusia.
  2. Karl Heinrich Marx (1818 – 1883)
    Marx menciptakan sosialisme yang didasarkan atas ilmu pengetahuan dan radikal. Karya Karl Marx yang terkenal adalah “Das Kapital”, yang menyatakan bahwa sejarah manusia adalah sejarah perjuangan kelas dan pemenang dari peperangan itu adalah kaum proletar (kaum buruh).
Nilai inti :
Semua individu harus berusaha memperoleh layanan yang layak demi terciptanya suatu kebahagiaan bersama. Hal ini berkaitan dengan hakikat manusia yang bukan sekedar untuk memperoleh kebebasan, tetapi manusia juga harus saling tolong-menolong. Poin ini merupakan poin yang membedakan sosialisme dengan liberalisme.

Ciri utama :
Pemerataan sosial dan penghapusan kemiskinan. Lahirnya paham sosialime ditandai dengan penentangan terhadap ketimpangan kelas-kelas sosial yang terjadi pada negara feodal. Gerakan sosialis bertujuan untuk mengakhiri pembagian kelas (class division).

Sosialisme berkembang cepat saat masa penjajahan. Paham ini dijadikan sebagai salah satu senjata menghadapi kolonialisme dan imperialisme.

Sedangkan Liberalisme memiliki ideologi kebebasan adalah nilai politik yang utama.

Perintisnya adalah :
Adam Smith tokoh ekonomi kapitalis klasik yang menyerang merkantilisme.
Ekonomi kapitalis memberikan lebih banyak kesempatan untuk mencari keuntungan dari sistem-sistem ekonomi.

Nilai inti :
Liberal percaya bahwa manusia adalah yang pertama dan utama, individual, membantu dengan alasan. Setiap individu akan menikmati (kemungkinan)  kebebasan maksimum yang tetap dengan merdeka. Walaupun individu dilahirkan sederajat dan memiliki kesempatan yang sama, tetapi tetap harus di beri penghargaan sesuai dengan kemampuan bekerja, yang merupakan prinsip ”meritokrasi”.

Ciri utama :
Masyarakat liberal merupakan masyarakat pluralisme yang diorganisasikan, secara politik dalam demokrasi liberal, pada dua keuntungan yang sama dari consent dan constitualisme.

  • Liberalisme klasik menekan bahwa manusia mementingkan diri sendiri, dan memenuhi diri sendiri, orang harus bertanggung jawab atas hidupnya sendiri. Sebagai doktrin ekonomi, liberalisme klasik pada hakikatnya merupakan suatu ideologi yang tidak membenarkan penguasaan otoriter terhadap seluruh masyarakat yang kaya. Liberal klasik merupakan langkah awal dari demokrasi. Liberalisme klasik diekspresikan dalam teori keadilan alam, utilitarianisme.
  • Liberalisme modern mengarah pada tujuan yang lebih simpatik pada negara, lahir dari paham bahwa kapitalisme yang tak teratur menghasilkan ketidak adilan. Campur tangan negara dibutuhkan untuk melindungi individu dari kejahatan sosial yang merusak keberadaan orang banyak.
Kesimpulan :
Kapitalisme bangkit akibat ketidak puasan pada negara/raja yang mengambil keuntungan diri sendiri dengan mengabaikan golongan masyarakat lainnya. Melahirkan asas laissez faire (negara tidak campur tangan) sebagai pengganti merkantilisme.

Sosialisme bangkit sebagai reaksi melawan kondisi ekonomi dan sosial oleh pertumbuhan industri kapitalisme di Eropa. Kapitalisme memang mengangkat derajat sebagian masyarakat (pemilik modal/pihak swasta), tapi belum mengindahkan tingkat sosial para buruh (proletar). Selain itu, sosialisme juga mengkritik ‘uang’ sebagai ikatan pokok diantara manusia (cash nexus) sebagai mana yang diagungkan oleh liberalisme dan kapitalisme.

Jadi, sosialisme, liberalisme dan kapitalisme merupakan paham-paham yang saling bersaing satu sama lain. Setiap paham memiliki kelebihan dan kekurangan. Paham-pahan tersebut telah bersaing hampir 400 tahun, baik persaingan yang mengakibatkan peperangan kehancuran maupun kebaikan.

Kamus :
Merkantilisme adalah praktek dan teori ekonomi, yang dominan di Eropa dari 16 ke abad ke-18,
yang dipromosikan lewat peraturan ekonomi pemerintahan suatu negara untuk tujuan menambah kekuasaan negara dengan mengorbankan kekuatan nasional saingannya.

Meritokrasi adalah bentuk pemerintahan atau administrasi di mana para pemimpin dipilih berdasarkan prestasi.

Dari berbagai sumber.
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda