Foto yang menunjukan kereta cepat buatan Cina CRH seri D3115 yang sedang melaju dengan kcepatan tinggi tak mampu menjaga keseimbangan menahan kencangnya tiupan angin, kemudian tumbang dan roboh dari atas jembatan.
Jokowi menunjuk Tiongkok sebagai pemenang tender kereta cepat Jakarta-Bandung tanpa beauty contest dinilai Jepang tak beretika.
Ketentuan Indonesia segera direspon oleh Sekretaris Kabinet Jepang Yushihide Suga, Selasa (29/9) di Tokyo. Pemerintah jepang terlihat amat kecewa dengan sikap Indonesia.
”Bagi Jepang kalah dalam persaingan usaha itu biasa. Namun “dikalahkan” dengan beberapa cara yang tidak etis menjadi hal yang tidak biasa”
Masyarakat Jepang yang terbiasa menjunjung kesopanan serta etika, gesture politik yang diperlihatkan Suga itu menuunjukkan ketidaknyamaan yang telah mencapai dosis tinggi pemerintahnya pada Indonesia,
Teknologi Shinkansen
Tidak diragukan lagi jika Jepang adalah negara yang terkenal dengan kemajuan teknologi. Salah satunya adalah kemajuan teknologi alat transportasi publik Shinkansen.
Shinkansen merupakan sarana utama untuk angkutan antar kota di Jepang, selain pesawat terbang. Kecepatan tertingginya bisa mencapai 320 km/jam.
Shinkansen pertama kali dibuka pada 1 Oktober 1964 untuk menyambut Olimpiade Tokyo. Tidak ada daftar kecelakaan yang berakibat fatal dalam pengoperasian Shinkansen sejak sekitar 50 tahun yang lalu. Hanya beberapa orang terluka, dikarenakan pintu yang menjepit penumpang atau barang mereka.
Dari gambaran cerita diatas, sudah jelas Jokowi hanya mengejar keuntungan semata, mengabaikan kecangihan teknologi dan tidak mengutamakan keselamatan, padahal pihak Jepang memberikan harga penawaran yang lebih rendah daripada Cina, dan pembayarannya pun tidak menggunakan mata uang Dollar. Silakan baca cerita Mengejar komisi besar proyek kereta cepat