Mimpi Indonesia memiliki pemimpin yang benar-benar pro rakyat

Mimpi Indonesia memiliki pemimpin yang benar-benar pro rakyat

Masyarakat kapitalis adalah arena berkompetisi satu sama lain dalam kondisi yang sangat sengit dan kasar, sedangkan yang lemah dan tak berdaya akan terinjak dan mati


kapitalisme telah menyeret manusia untuk menyembah uang dan kekuatan yang bersumber dari uang. Dengan menganggap segala ajaran agama dan etika sebagai sesuatu yang tidak bermakna, masyarakat yang terpengaruh oleh gagasan evolusi mulai lebih mementingkan peranan dan kekuatan yang bersifat materi, dan terseret menjauhi perasaan seperti cinta, kasih sayang dan pengorbanan.


Rasulullah saw bersabda, "Kelak benar-benar akan datang kepada manusia suatu zaman, di zaman tersebut seseorang tidak mempedulikan lagi harta yang diperolehnya, apakah dari hasil yang halal ataukah hasil dari yang haram." (HR Bukhari)

Masyarakat kapitalis
Masyarakat kapitalis adalah arena di mana para individu berkompetisi satu sama lain dalam kondisi yang sangat sengit dan kasar. Ini adalah arena pertarungan sebagaimana yang dijelaskan Darwin, di mana yang kuat akan tetap hidup, sedangkan yang lemah dan tak berdaya akan terinjak dan termusnahkan, di tempat di mana kompetisi yang sengit mendominasi.


Menurut cara berpikir yang dijadikan dasar berpijak kapitalisme, setiap individu dan ini dapat berupa seseorang, sebuah perusahaan atau suatu bangsa harus berjuang atau berperang hanya untuk kemajuan dan kepentingannya sendiri.

Inilah sistem yang sedang berlaku, dan seolah tidak ada kepedulian bahwa mereka yang tersingkirkan dalam perjuangan sengit ini, mereka yang terinjak-injak dan jatuh ke jurang kemiskinan adalah manusia.


Sebaliknya yang justru dianggap lebih penting bukanlah manusia, akan tetapi pertumbuhan ekonomi, dan barang-barang, yakni produk dari pertumbuhan ekonomi tersebut. Dengan sebab ini, mentalitas kapitalis tidak merasakan adanya tanggung jawab moral atau hati nurani atas orang-orang yang terinjak di bawah kaki mereka, dan yang harus hidup dengan berbagai kesulitan.


Rasulullah saw bersabda, "Akan datang sesudahku penguasa-penguasa yang memerintahmu. Di atas mimbar mereka memberi petunjuk dan ajaran dengan bijaksana, tetapi bila telah turun mimbar mereka melakukan tipu daya dan pencurian. Hati mereka lebih busuk dari bangkai." (HR. Ath-Thabrani).
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda