Pejabat Indonesia terkenal munafik, antara ucapan dan tindakan beda

Pejabat Indonesia terkenal munafik, antara ucapan dan tindakan beda

Pejabat di Indonesia terkenal munafik. Bila berpidato akan keluar jargon nasionalisme dari mulutnya. Rakyat diajak untuk berkorban demi kemajuan bangsa


Melihat kondisi Indonesia dari hari ke hari banyak sekali kasus korupsi, kolusi, manipulasi atau suap yang dilakukan pejabat publik negeri mulai dari kasus kecil hingga kasus besar dan ini sudah menjadi kebiasaan umum.

Contoh:
Pejabat atau pegawai yang menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya, pejabat pengadaan barang yang memanipulasi biaya pembelian dari yang seharusnya.

Petugas pajak yang berkolusi dengan wajib pajak dan mengajari bagaimana memperkecil tagihan pajak sembari menerima “hadiah” dari wajib pajak tersebut. Dan banyak lagi....

Tidak sedikit uang hasil rampokan para pejabat tersebut kemudian di parkir pada bank-bank luar negeri. Jadi seandainya mereka tertangkap oleh KPK, jangan harap mereka akan bunuh diri, mereka masih bisa senyum-senyum di depan televisi. Karena, merasa yakin jika uang mereka yang tersimpan di bank luar negeri tetap aman.

Pejabat di Indonesia juga terkenal munafik. Bila berpidato akan keluar jargon-jargon nasionalisme dari mulutnya. Rakyat diajak untuk berkorban demi kemajuan bangsa. Sementara kelakuan mereka sangat bertentangan dengan ucapannya.

Baca membandingkan rasa nasionalisme orang kaya dan pejabat di Indonesia dengan rakyat dan pejabat di Jepang memang seperti membandingkan bumi dengan langit. Bila mental orang kaya dan pejabat di Indonesia tidak berubah, jangan harap negara ini akan makmur.


  • Dari 100% populasi, orang yang membuat kekacauan hanya 7%, orang baik ada 93%, yang diam ada 90% yang melawan cuma ada 3%. Jadi dunia ini rusak bukan karena ulah orang jahat, tapi karena diamnya orang - orang baik. (Prof Euis)
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda