Orang lanjut usia memiliki aroma bau badan paling tak sedap

Orang lanjut usia memiliki aroma bau badan paling tak sedap

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa orang tua merupakan rentang usia yang disebut paling bau. Hal ini terjadi karena adanya interaksi antara kelenjar ekrin, sebaceous dan apokrin


Bayi dan anak-anak dianggap punya aroma yang sangat menyenangkan. Campuran antara aroma susu, minyak telon atau minyak kayu putih dan bedak bayi. Karenanya, tak heran bila bayi dan anak-anak kerap kali dipeluk dan dicium, karena tubuh mereka yang beraroma wangi.

Berbeda jika seseorang sudah dewasa. Masalah bau badan sering timbul, terlebih jika orang itu tidak memperhatikan soal kebersihan tubuhnya.

Di sisi lain, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Vinia Ariani Permata, menyebutkan bahwa hormon juga bisa jadi penyebab bau badan. Dengan kata lain, masalah bau badan umumnya timbul saat seseorang memasuki usia pubertas.

"Saat anak-anak belum puber, keringatnya belum berlebih, bakteri tidak begitu senang dengan keringat yang sedikit dan kandungan nutrisi yang disenangi bakterinya pun berbeda," ujar Vinia.

Adapun Monell Chemical Senses Center di University of Pennsylvania melakukan sebuah studi tentang uji bau yang dipancarkan oleh tubuh dalam rentang usia yang berbeda, dari orang-orang yang memiliki bau badan. Mereka menemukan bahwa tubuh manusia mengeluarkan zat dan memiliki aroma yang spesifik untuk setiap tahap kehidupannya.

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa orang tua merupakan rentang usia yang disebut paling bau. Hal ini terjadi karena adanya interaksi antara kelenjar ekrin, sebaceous dan apokrin yang membuat terjadinya sekresi keringat, lemak, dan asam lemak. Aktivitas tersebut memancing aktifnya mikrobiota pada kulit, juga memancarkan komponen volatile seperti keton, alkohol, dan aldehida.

Ketiga unsur tersebutlah yang membuat orang-orang mengeluarkan aroma tak sedap. Mikroba dalam tubuh kita bergantung pada faktor-faktor seperti kesehatan, tingkat kekeringan kulit, diet, dan lainnya. Hal tersebut mengartikan bahwa setiap orang memiliki koloni bakterinya masing-masing yang berkontribusi terhadap aroma tubuh sepanjang hidup.

Penelitian itu juga mengungkap mereka yang punya problem bau badan kerap tidak sadar.

"Kebanyakan orang tidak sadar akan bau itu dan tidak dapat mengendalikan produksi bau badan," ujar peneliti utama, Susanna Mitro, dilansir dari Lodi News.

Dalam penelitian tersebut peserta dibagi menjadi tiga kelompok, orang-orang muda (20-30), paruh baya (45-55), dan lanjut usia (75-90). Subyek diminta untuk mengenakan kemeja yang sama untuk digunakan saat tidur, selama lima malam berturut-turut. Kemudian aroma kemeja tersebut diuji kadarnya.

Mereka yang terpilih akan diminta untuk mencium pakaian tersebut dan memberikan putusan mereka. Pakaian dengan aroma yang kurang menyenangkan, secara paradoks, ialah yang digunakan oleh kelompok lansia.

Di Jepang, fenomena bau orang tua ini mencapai titik sangat mengganggu, hingga Shiseido Research Center memberikan sebutan bagi aroma tak sedap itu dengan 'kareishu'. Jepang bahkan meluncurkan kampanye nasional untuk menghilangkan 'kareishu' ini. (les)
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda