(Erdogan berpidato sesaat setelah tiba di Istanbul)
Video dan rekaman CCTV dirilis oleh Kantor berita Turki Anadolu Agency menunjukkan saat-saat awal upaya kudeta dimana pasukan tentara militer kudeta Turki menyerbu hotel di Marmaris dimana presiden Recep Tayyip Erdogan dilaporkan tinggal ditengah percobaan kudeta.
Presiden Erdogan sedang berlibur di sebuah hotel di Marmaris, provinsi Mugla, Turki, saat kudeta pecah di Negara itu, Jumat (15/7).
[video-dari rekaman CCTV]
Rekaman CCTV di atas berasal dari hotel tempat menginap Presiden Erdogan.
CCTV hotel merekam militer pengkudeta berjumlah 40 personil merangsek dan mengepung hotel untuk menangkap/membunuh Erdogan.
Alhamdulillah, Erdogan baru saja meninggalkan hotel tersebut sehingga lolos dari penyergapan tentara kudeta.
Video ini menunjukkan hotel dari kejauhan dan tembakan senjata yang keras terdengar. Dalam video ini juga menunjukkan helicopter terbang diatas hotel.
3 Helikopter dikirim untuk ‘Membunuh atau Menangkap” Erdogan di Hotel selama Kudeta.
BAGAIMANA ERDOGAN BISA LOLOS?
Informasi yang dibocorkan kepada harian Turki Hurriyet dan Al-Jazeera pada hari Minggu (17/7) mengonfirmasi sebuah upaya untuk menangkap atau membunuh presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan mengungkapkan detil lebih lanjut mengenai kerja di internal upaya kudeta tersebut.
Hurriyet melaporkan bahwa komandan First Army di Istanbul, Jenderal Umit Dundar, mengontak Erdogan pada Jumat (15/7) malam, sekitar sejam sebelum kudeta dimulai, untuk menginformasikan padanya bahwa pengkudeta telah mulai bergerak menuju posisi Erdogan (di hotel Marmaris), dan menyampaiakn agar sang presiden untuk kabur sebelum prajurit menyerbu tempatnya.
Dundar menelpon Erdogan saat sang presiden sedang berlibur di sebuah resort di Marmaris, sebelah barat Turki.
“Kau adalah presiden kami yang sah,” ujar Jenderal Dumdar pada Erdogan. “Saya berada di pihak anda, ada sebuah kudeta besar dan situasi sudah tak terkendali di Ankara. Datanglah ke Istanbul dan saya akan menjamin akses anda menuju berbagai jalan dan akomodasi disini.”
(Jenderal Umit Dumdar, konpres)
Hurriyet mengatakan bahwa unit spesial yang didukung oleh helikopter menyerbu hotel itu dengan misi untuk menangkap atau membunuh sang presiden, sekitar satu jam setelah ia pergi. Saat itu, Erdogan telah menuju Istanbul setelah ditelpon Jenderal Dumdar.
Detail cerita tersebut dikonfirmasi oleh kepala biro Al-Jazeera Istanbul Abdul Azim Mohammed, yang menambahkan bahwa 3 helikopter dari komando special militer yang tiba di hotel tempat Erdogan berada di Marmaris membawa 40 prajurit dengan misi menangkap atau membunuh sang presiden.
Penjaga Kepresidenan (Paspampres) bentrok dengan para prajurit kudeta sebelum beberapa diantara mereka kabur menuju pegunungan setelah salah satu helicopter mereka rusak.
Didalam Kudeta
Al Jazeera juga menerima bocoran dari sejumlah perbincangan WhatsApp antara para pemimpin kudeta dengan partisipan kudeta.
Mereka telah menciptakan sebuah grup aplikasi smartphone untuk berkomunikasi dan mengirim perintah kepada sesama konspirator. Bocoran ini menunjukkan bahwa kelompok tersebut aktif, dengan para pimpinan kudeta menerima respons dari bawahan mereka.
Menurut pesan yang dibocorkan itu, kudeta ini direncanakan untuk dimulai pada jam 3 pagi (Sabtu), tapi sebuah keadaan darurat memaksa mereka untuk memajukan dmulainya plot mereka di Ankara dan Istanbul.
Lalu mereka mencoba untuk mengendalikan gedung-gedung penting pemerintahan, jembatan dan bandara.
Pesan WhatsApp ini menunjukkan bahwa kudeta dimulai pada jam 9.30 malam (Jumat). Unit-unit militer dikirim ke kedua kota tersebut (ibukota Ankara dan Istanbul) dan, dalam waktu 15 menit, mereka telah mengabil alih jembatan-jembatan yang melewati selat Bosporus di Istanbul. 10 menit kemudian, mereka mengambil alih gedung televisi Negara TRT.
Bocoran ini juga mengindikasikan bahwa unit-unit militer tiba di Bandara Ataturk di Istanbul untuk mengepungnya pada jam 10 malam, dan para pengkudeta menghadapi penentangan dari polisi di distrik Bayrampasa di pusat Istanbul.
Otoritas Turki menyadari plot tersebut sekitar jam 10 malam, membuat para pemimpin kudeta untuk mengirimkan perintah kepada para prajurit mereka untuk menembak anggota aparat keamanan manapun yang menentang mereka.
Pesan yang dibocorkan ini termasuk sebuah perintah pada kekuatan kudeta yang ada di jembatan Bosporus untuk memperbolehkan beberapa warga yang terjebak untuk pergi dan untuk membunuh polisi penentang manapun yang mencoba melintasi jembatan.
Salinan pesan yang dibocorkan itu mengonfirmasi bahwa mantan Kepala Staf Angkatan Udara Jendral Akin Ozturk adalah otak dibalik upaya kudeta ini, dan bahwa rencana asli adalah untuk mendeklarasikan sebuah keadaan darurat dan jam malam dan menghentikan lalu lintas udara pada jam 6 pagi.
Makar kudeta mereka akhirnya tak berjalan sesuai rencana setelah seorang Jenderal Komandan First Army di Istanbul, Jenderal Umit Dundar, mengontak Erdogan sejam sebelum hotel tempat Erdogan diserbu pasukan kudeta.
Presiden Erdogan selamat tiba di Istanbul, jutaan rakyat Turki turun ke jalan menentang kudeta. Dan gagallah makar itu.
Hampir mirip dengan saat Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Rumahnya dikepung para algojo yang hendak membunuhnya. Namun, Allah SWT punya rencana lain.
"Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir [Quraisy] memikirkan daya upaya (makar) terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya." (QS Al-Anfal: 30)
Sumber: middleeasteye.net