Inilah kerajaan bisnis raja Ngayogjakarta Hadiningrat yang membahana

Inilah kerajaan bisnis raja Ngayogjakarta Hadiningrat yang membahana

Semakin banyak kekayaan yang dimilikinya, semakin ketat pulalah perhitungannya’. Semakin dekat seseorang pada kursi kekuasaan, semakin jauhlah ia dari Tuhan (Rasullah SAW)


Pesisir pantai selatan Jawa termasuk di dalamnya daerah kabupaten Kulon Progo memang begitu menggiurkan bagi para investor yang bergerak di bidang tambang pasir besi.

PT. Jogja Magasa Iron dan Indo Mines Ltd terus mendapatkan berbagai dukungan melanjutkan mega proyek ini meski harus mengorbankan petani pesisir pantai selatan Jawa

Semakin dekat seseorang pada kursi kekuasaan, semakin jauhlah ia dari Tuhan: semakin banyak jumlah pengikut yang dimilikinya, semakin jahatlah ia; semakin banyak kekayaan yang dimilikinya, semakin ketat pulalah perhitungannya’ (Rasullah SAW)

PT. Indokor Bangun Desa perusahaan pembibitan udang
Siapapun yang ingin menghalangi mesti menghadapi represi dari alat-alat kekuasaan seperti TNI dan Polisi atau instrumen pendukung lainnya.

Staf PT. Indokor Bangun
Cerita ini merupakan lanjutan dari Gurita bisnis kesultanan Jogjakarta dan penolakan sabda raja

Rakyat menolak diadakanya proyek penambangan pasir besi di Kuoln Progo
Polemik internal Kraton NgaJogjakarta Hadiningrat pascakeluarnya Sabda Raja dan Dawuh Raja juga berdampak ke luar Kraton. Warga Jogja ikut-ikutan menolak keputusan Sultan dan meminta Sultan untuk mentaati paugeran Kraton.

Berikut bunyi Sabda Raja pada 30 April 2015
Gusti Allah, Gusti Agung, Kuoso Cipto paringono siro kabeh adiningsun, sederek dalem, sentono dalem lan abdi dalem nompo welinge dawuh Gusti Allah, Gusti Agung, Kuoso Cipto lan romo ningsun eyang-eyang ingsun, poro leluhur Mataram wiwit waktu iki ingsun nompo dawuh kanugrahan dawuh Gusti Allah, Gusti Agung, Kuoso Cipto asmo kelenggahan ingsun Ngarso Dalem Sampean Dalem Ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Surya ning Mataram, Senopati ing Kalogo, Langenging Bawono Langgeng, Langgeng ing Toto Panotogomo. Sabdo Rojo iki perlu dimangerteni diugemi lan ditindakake yo mengkono sabdo ingsun.

Artinya:
Tuhan Allah, Tuhan Agung, Maha Pencipta, ketahuilah para adik-adik, saudara, keluarga di keraton dan abdi dalem, saya menerima perintah dari Allah, ayah saya, nenek moyang saya dan para leluhur Mataram, mulai saat ini saya bernama Sampean Dalem Ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Surya ning Mataram, Senopati ing Kalogo, Langenging Bawono Langgeng, Langgeng ing Toto Panotogomo. Sabda Raja ini perlu dimengerti, dihayati dan dilaksanakan seperti itu sabda saya.

Berikut  bunyi Sabda Raja pada 5 Mei 2015
Siro adi ingsun, sekseono ingsun Sampean Dalem Ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Surya ning Mataram, Senopati ing Kalogo, Langenging Bawono Langgeng, Langgeng ing Toto Panotogomo Kadawuhan netepake Putri Ingsun Gusti Kanjeng Ratu Pembayun tak tetepake Gusti Kanjeng Ratu GKR Mangkubumi. Mangertenono yo mengkono dawuh ingsun.

Artinya:
Saudara semua, saksikanlah saya Sampean Dalem Ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Surya ning Mataram, Senopati ing Kalogo, Langenging Bawono Langgeng, Langgeng ing Toto Panotogomo mendapat perintah untuk menetapkan putri saya Gusti Kanjeng Ratu Pembayun menjadi Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram. Mengertilah, begitulah perintah saya.

Sebagai bentuk protes atas Sabda Raja dan Dawuh Raja, warga memasang spanduk di beberapa ruas jalan di Jogja. Seperti yang terlihat di Plengkung Jalan Wijilan, Jogja.

“Kembalikan Paugeran, Jogja Tetap Istimewa.” Demikian isi spanduk tersebut.


Spanduk berwarna dasar putih dengan tulisan warna hijau itu berukuran sekitar 1×4 meter dipasang disisi timur Plengkung, terlihat jelas dari Jalan Ibu Ruswo. Salah satu warga yang memasang spanduk tersebut, Muhammad Muslih mengakui dirinya memasang spanduk. Tidak hanya di Jalan Wijilan, namun spanduk serupa juga akan dipasang disejumlah ruas jalan di Jogja, Sleman, dan Bantul.

Bahan sutera produksi PT. Yarsilk Gora Mahotama 
Kesultanan dan Pakualaman Jogjakarta, tidak hanya memelihara jaring kekuasaan secara kultural sosial dan politik, melainkan juga dari sisi ekonomi dan bisnis.

Terdapat setidaknya 10 jaring investasi bisnis berskala besar yang mereka bangun di provinsi pemegang hak keistimewaan, ungkap Kus Sri Antoro dari Forum Komunikasi Masyarakat Agraris (FKMA).

“Ini hanya yang terdaftar, belum termasuk proyek-proyek di atas tanah kas desa, itu lebih besar lagi,” ujar Kus saat dihubungi Aktual.com, Senin (18/7). Kesepuluh investasi tersebut antara lain:

PT Jogja Magasa Iron, berlokasi di Wates Kulonprogo. GKR Mangkubumi/Pembayun (putri pertama Sultan HB X) menjabat sebagai Komisaris dan BRM Haryo Seno (Pakualaman) sebagai Direktur Utama.

  1. Kontrak Karya industri seluas 3000 Ha yang ditandatangani November 2008 ini merupakan proyek bahan galian pasir besi pertama di pulau Jawa yang mengembangkan “Integrated Iron Making Industry”.

    Cadangan besi diperoleh dari konsentrat pasir besi sebesar 33,6 juta ton Fe dengan produksi sekitar 1 juta ton per tahun. Proyek ini menambang bahan galian pasir besi (iron sand) dengan sistem tambang terbuka pengolahan melalui proses konsentrasi dan smelting untuk memproduksi pig iron (besi kasar) dengan kandungan Fe 94%.

    Kementerian ESDM mencatat total investasi sebesar USD 1.1 milyar, antara lain berupa stock pile USD 5 juta, pemasangan rel (rail sliding) USD 6 juta, pembangkit listrik 350 MW senilai USD 350 juta, fasilitas pelabuhan USD 10 juta dan investasi pertambangan USD 600 juta.

    Diketahui, sejak 10 tahun silam warga petani lahan pasir pantai (PPLP-KP) telah berseteru dengan pihak Pakualaman lantaran klaim sepihak status PAG atas lahan eksplorasi yang kuasa tambangnya dimiliki PT Jogja Magasa Iron. Tak hanya itu, PT JMI juga dianggap telah mencemari lingkungan.

  2. PT. Madubaru PG Madukismo, berlokasi di Kasihan Bantul. Sultan HB X yang juga kader Partai Golkar ini menguasai 65% saham serta GKR Mangkubumi menjabat sebagai Komisaris Utama pada perusahaan yang memproduksi gula dan ethanol ini. Seperti dilansir Antara (29/4), tahun ini PG Madukismo menarget produksi 41.250 ton gula yang berasal dari 550.000 ton tebu gilingan.

  3. PT. Yarsilk Gora Mahottama, berlokasi di Imogiri Bantul. GKR Mangkubumi memimpin perusahaan penghasil benang sutera ini sebagai Direktur Utama. Sejak tahun 1994, ulat sutera alam Attacus Atlas digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi kain batik serta kerajinan lain, produk yang dihasilkan dikenal dengan nama Royal Silk. Pemasarannya sebagian besar untuk ekspor lantaran harganya yang lebih tinggi dibanding jenis sutera lain.

  4. PT. Jogjakarta Tembakau Indonesia, berlokasi di Sewon Bantul. GKR Condrokirono (putri kedua Sultan HB X) pada 2012 tercatat sebagai Direktur Utama. Perusahaan yang memproduksi rokok Sigaret Kretek Tangan ini merupakan Mitra Produksi Sigaret dari PT. HM Sampoerna Tbk.

  5. PT. Indokor Bangun Desa, berlokasi di Srandakan Bantul. GKR Mangkubumi tercatat sebagai pemilik dari perusahaan yang bergerak dibidang budidaya udang untuk ekspor ini.

  6. PT. Mataram Mitra Manunggal (BPR Mataram). Perusahaan finansial perbankan ini dipimpin GKR Mangkubumi sebagai Komisaris Utama serta memiliki 6 unit cabang di Jogjakarta.

  7. Jogja City Mall. Berlokasi di Jl Magelang KM 6 Sleman Jogjakarta. Hypermall yang didirikan tahun 2013 ini berada dalam satu kawasan dan pengelolaan dengan The Sahid Rich, hotel berbintang 4. Keduanya dipimpin oleh KGPH Hadiwinoto (adik kandung Sultan HB X) selaku Komisaris melalui PT. Garuda Mitra Sejati.

  8. Ambarrukmo Plaza & Royal Hotel. Pusat perbelanjaan modern yang juga terintegrasi dengan hotel bintang 5 berstandar internasional pertama di Indonesia ini dimiliki oleh Sultan HB X serta berlokasi di Jl Laksda Adisucipto, salah satu jalur strategis yang memiliki aktifitas dan mobilitas ekonomi tinggi di kota Jogjakarta.

  9. PT Java Messa Sarana, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengelolaan perparkiran baik di perkantoran, pusat perbelanjaan (mall), rumah sakit, hotel dan tempat wisata di Jogjakarta. KPH Wironegoro (suami GKR Mangkubumi) diketahui sebagai Komisaris.

  10. Jogja TV, stasiun televisi swasta pertama di Jogjakarta. KGPH Prabukusumo (adik tiri Sultan HB X) diketahui menjabat sebagai Komisaris Utama melalui PT. Jogjakarta Tugu Televisi. Februari 2012, siarannya diterima di seluruh Indonesia dan luar negeri melalui antena parabola dengan 80 % konten program yang bermuatan lokal.
Kus menambahkan, jaringan bisnis ini juga dikuatkan dengan gurita institusi-institusi pendukung baik di ranah politik, ekonomi maupun sosial, disisi lain dimana dijabat oleh keluarga Kasultanan serta Pakualaman. diantaranya:

  • KADIN DIY yang diketuai GKR Mangkubumi (2015 – sekarang), 
  • KONI DIY diketuai KGPH Prabukusumo (2013-2016), 
  • Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia DIY dipimpin KPH Wironegoro (2009-2014), 
  • Asosiasi Hutan Tanaman Rakyat Mandiri Indonesia diketuai KPH Purbodiningrat (2011 – sekarang), Jogja Investment Forum dikepalai KBPH Hadiwinoto, DPD KNPI diketuai GKR Condrokirono (2015-2020), hingga Karang Taruna Provinsi DIY dikepalai GKR Mangkubumi (2014 – sekarang) serta masih banyak lagi.
“Ini bukti relasi kuasa yang dibangun, fungsinya melancarkan dan menyelamatkan investasi di lingkar mereka (Kesultanan dan Pakualaman),” ungkapnya.
    “Tulisan George Junus Aditjondro 2011 lalu memperoleh momentumnya hari ini. ‘Keistimewaan’ DIY digagas, dirumuskan, dimobilisasi dan dilegalkan dengan tujuan menyelamatkan kerajaan bisnis Kasultanan atau Pakualaman sekaligus menyambut arus investasi global dengan jaminan efisiensi untuk reproduksi kapital,” kata dia.

    Sumber berita :
    http://www.aktual.com/10-kerajaan-bisnis-keraton-yogyakarta/
    http://nasional.news.viva.co.id/news/read/623798-ini-bunyi-asli-sabda-raja-Jogjakarta
    http://regional.kompas.com/read/2015/05/11/16070761/Polemik.soal.Sabda.Raja.Masih.Terjadi
    http://www.tempo.co/read/news/2015/05/11/058665174/Sabda-Raja-HB-X-Besarnya-Peran-Mistis-dan-Bisikan-Leluhur
    http://m.harianjogja.com/baca/2015/06/01/sabda-raja-jogja-pakar-pengubah-uuk-adalah-dpr-ri-pemerintah-pusat-609851
    Dan dari berbagai sumber internet lainya.
    *  
    Google
    Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda