China investasikan bangun sawah Rp 20-50 Triliun untuk penuhi kebutuhan beras Indonesia

China investasikan bangun sawah Rp 20-50 Triliun untuk penuhi kebutuhan beras Indonesia

Secara politik, China sekarang punya "tanah di Indonesia" Dan para petani akan menjadi budak ditanah sendiri


Cuplikan berita :

Kelompok agribisnis China-Malaysia tengah berupaya membangun lahan persawahan dan proyek pengolahan terpadu di Indonesia. Dengan dana investasi US$ 2 miliar (Rp 20,3 triliun), perusahaan China ini berharap bisa memasuki pasar di tanah air sekaligus memenuhi pasokan beras domestik.

Seperti dilansir dari Malaysia Chronicle, perusahaan perkebunan China Liaoning Wufeng Agricultural telah menandatangani nota kesepakatan kerja sama dengan Malaysian Amarak Group dan perusahaan lokal Indonesia, Tri Indah Mandiri.

Wufeng merupakan pemodal utama dalam rencana pengembangan dan pengolahan padi dan kedelai di Subang, Jawa Barat, Indonesia. Amarak diketahui berkontribusi sebesar 20% dari investasi awal di tanah air tersebut. Sebuah laporan menyatakan jumlah investasi tersebut bisa berkembang mencapai US$ 5 miliar (Rp 50,8 triliun).

CEO Wufeng, Ma Dian Cheng mengatakan perusahaannya akan segera mendirikan anak perusahaan lokal lain atas nama Wufeng di dalam negeri. Tujuannya adalah untuk mempermudah pengadaan beberapa fasilitas proses pengolahan beras terpadu dengan Amarak.

Ma mengatakan 80% dari produksi kelompok perusahaan tersebut akan memenuhi pasar Indonesia.

Cuplikan berita :

Menurut pengamat pertanian Khudori, lambannya pemerintah menggarap persawahan di Indonesia menjadi incaran investor asing. Hasilnya tentu bisa dibawa ke negara asal investor. Kalau hasil pertanian asing masuk ke Indonesia, petani lokal akan tersingkir.

Jangan lupa baca juga :
Para tauke Cina menggunakan Polisi untuk mematikan pesaing dari golongan pribumi ?

Tulisan dari...
NUR MUHAEMIN NGKAAPO. M.Ed (LECTURER UMK KENDARI) :

Kalau dulu perusahaan minyak asing masuk dan mengelola minyak kita,mungkin masih dikategorikan wajar, meskipun hal itu juga tak urung "menghina kemampuan para ahli minyak kita"

Namun kali ini,apa pasal ? sawah ????.... apa tidak salah ? puluhan ribu bahkan jutaan insiyur pertanian tinggal di Indonesia. Mereka tentu saja memiliki kemampuan mengolah sawah dengan segala atributnya.


Secara politik, China dan Malaysia sekarang punya "tanah di Indonesia" Mereka bekerja sama dengan petani lokal yang dalam percobaan menyiapkan 50 ribu hetare lahan pertanian di Jawa barat.

Dan setelah para petani itu menggadaikan tanahnya kemudian apa kelanjutannya? mereka akan menjadi buruh di lahan pertanian itu, dan jadi budak ditanah sendiri pun dimulai.

Jangan lupa China dan Malaysia adalah dua negara yang paling banyak menampung TKI dan kemudian sering menyuguhkan cerita seram penyiksaan TKI terutama di Malaysia dan sekarang, petani kita pun jadi babu mereka di Indonesia.

Mengapa kita tidak mampu swasembada ? sampai-sampai orang jauh datang mengajari kita bagaimana caranya swasembada ? Apa kementrian pertanian kita sudah mandul ? Tidak punya keahlian untuk bercocok tanam padi ?

Mengapa bukan departemen pertanian saja yang membuat proyek besar ini ? Apa-apa di impor, buah, sayur, daging, kedelai, dll dan sekarang, dua negara asing datang menginvasi Indonesia. Sepertinya Deptan sudah perlu dibubarkan dan diganti namanya menjadi KEMENTRIAN IMPOR INDONESIA atau KEMEN IMPOR...

Dari berbagai sumber internet yang dirangkum...
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda