Prolog...
Mungkin gak ada yang menyangka bahwa mobil esemka itu senjata makan tuan. karena udah bawa esemka, mau gak mau maka proyek esemka harus dijadiin walaupun mirip cerita membangun seribu candi dalam satu malam.
Ibarat menggoda anak sekolah cewek, ajak dia nonton, main ke mall. trus menginap di puncak, dengan bumbu percintaan ala anak muda. Gak taunya itu cewek HAMIL....! menuntut minta dinikahi karena di janjikan surga saat memadu kasih. Orang tua si gadis gak terima kalau anaknya hanya jadi pelampiasan nafsu sesaat.
Sukiyat adalah seorang montir di bengkel biasa miliknya. menerima kunjungan anak sekolahan dengan mimpi merakit sebuah mobil. Sukiyat tentu saja mau karena ada bayaran atas bantuan dirinya, dan ini bisa juga mengangkat nama bengkelnya di Solo.
Sukiyat gak ada berangan membuat mobil nasional, karena tujuannya hanya merakit mobil dengan membuat sasis sendiri. untuk yang lain, Sukiyat membeli di toko spre part yang ada.
Lanjut ke berita tetang Esemka..
“Yang betul-betul saya buat sendiri adalah chasis dan body mobilnya,” ujar Sukiyat dalam wawancara dengan Espos di kantornya, Sabtu (3/3/2012).
Sukiyat mengaku bahwa mobil yang dirakitnya menggunakan sejumlah komponen dari mobil lain. “Mana bisa Indonesia memproduksi gigi transmisi, sehingga saya beli komponen buatan Cina di Surabaya,” ujar Kiyat lagi.
Menurut Sukiyat, sebetulnya proyek SMK itu sudah macet pada tahun 2002, karena kekurangan biaya. Namun, setelah dia terjun dan memberi kesempatan kepada para siswa SMK Trucuk untuk praktek kerja, barulah proyek perakitan ini bisa berjalan kembali.
“Masalah muncul ketika mobil hasil rakitan ini kemudian dibawa ke Solo untuk dipamerkan di SMK 2, Solo, dan kemudian diklaim sebagai (calon) mobil nasional oleh Walikota Solo Jokowi,” beber Kiyat lebih jauh
“Mobil itu hanya hasil praktek sejumlah siswa Esemka Trucuk. Jadi saya juga bingung dan kaget kalau kemudian mobil Esemka ini diklaim sebagai mobil nasional.” cerita sukiyat
Jokowi dan team hebat dibelakangnya kala itu melihat mobil Esemka di ajang pameran seperti melihat seorang gadis desa yang ayu dan bisa di orbitkan jadi artis. Tinggal memoles sedikit, maka bisa orbitkan si gadis desa Seperti princes Syahrini.
Semuanya serba kebetulan. Saat Jokowi butuh sensasi untuk obral nama, maka munculah mobil Esemka di depan mata. Team Jokowi menjadikan mobil Esemka ibarat anak tangga untuk naik keatas. Populerkan Esemka sebagai hasil karya anak bangsa dan buatlah sensasi atas kelahiran mobil ini pada publik. Biarkan media memoles beritanya tiada jemu.
Mobil Esemka pun di gemborkan dan di gadang2kan sebagai mobil nasional. Sukiyat terkejut dengan rencana itu, Sukiyat sangat tau isi dapur Esemka ini. Mana mungkin mobil yang hanya rakitan dengan perkakas dr mobil lain di jadikan Mobil nasional? Nama Sukiyat di pertaruhkan, maka itu dia harus kabarkan pada publik bahwa Esemka tidaklah seindah omongan Jokowi.
Efek berita dr Sukiyat, dirinya di tendang dari program mobil itu. Nama Kiat Esemka yang ia bawa ke pameran dirubah, hapus nama Kiat (dari nama Sukiyat) tinggalah ESEMKA yang wajib di populerkan. Sukiyat banyak menerima ancaman dan teror atas berita yang ia bocorkan pada publik. (SP)
Sebenarnya mobil-mobil yang dipamerkan dengan sebutan buatan pelajar SMK dengan merek "ESEMKA" adalah buatan pabrik mobil "Foday Automobile Co.,Ltd" yang bermukim di Boai Road East, SHISHAN TECHNOLOGICAL & INDUSTRIAL PARK B, NANHAI DISTRICT, FOSHAN CITY, GUANGDONG, China.
Lucunya untuk meyakinkan seluruh penyaksi mobil ESEMKA tutup blok mesin dibuat dengan nama ESEMKA yang seolah-olah memang benar-benar buatan para pelajar SMK bersama Bengkel Sukiyat.
Jadi, jangan mikir yang enggak2 ya. Indonesia ini memang hebat sejak Jokowi memimpin. 3 tahun ia memimpin kita bisa produksi mobil nasional bahkan bisa ekspor ke China. Bayangkan sampai China saja re-branding merk Esemka ke FODAY. FODAY lah yang meniru Esemka, bukan Esemka yang meniru Foday. Pahamkan sayang.....?
Banggalah menjadi Rakyat yang BODOH, karena kebodohan itu akan membuat kita yakin bahwa mobil nasional itu benar NYATA saat ini.