BUMN asal China sangat agresif berminat ambil Pelabuhan Kuala Tanjung Tahap Dua

BUMN asal China sangat agresif berminat ambil Pelabuhan Kuala Tanjung Tahap Dua

Pelabuhan Kuala Tanjung memiliki fasilitas “trestle” (jembatan) sepanjang 2,7 km. Kuala Tanjung Akan Membuat Singapura Gentar.


Pengerjaan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara juga ditangani oleh konsultan ahli dari “Port of Rotterdam International”, Belanda.Dipercayakannya konsultan dari Rotterdam, karena sangat terkenal dalam pengerjaan pembangunan pelabuhan laut di berbagai negara di dunia.

Diharapkan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung itu dapat selesai dengan tepat waktu, berjalan sukses, aman dan lancar.

Pelabuhan Kuala Tanjung memiliki fasilitas “trestle” (jembatan) sepanjang 2,7 km. Kuala Tanjung akan membuat Singapura gentar.

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I, Bambang Eka Cahyana menyebutkan, BUMN asal China berminat terhadap proyek pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung Tahap II di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.

"Banyak asing yang minat, China itu agresif sekali," kata Bambang Eka Cahyana, saat ditemui di Medan, Kamis (18/1/2018).

Menurut dia, terdapat beberapa perusahaan milik pemerintah China yang tertarik terhadap proyek tersebut. "BUMN China, ada beberapa," katanya.

Bambang menyebut, saat ini pihaknya sedang bernegosiasi dengan perusahaan Belanda Port of Rotterdam Authority untuk proyek tersebut. Namun negosiasi masih sangat alot, terutama tentang bagi hasil.

"Karena mereka  korporasi juga hitung-hitungan, kita mendapat return 11 persen sudah oke, tapi mereka minta 15 persen, artinya tarif harus tinggi. Saya lagi negosiasi dengan mereka," katanya.

Dia mengatakan, pinjaman kepada Rotterdam sebesar enam persen, apabila pengembalian 11 persen maka sudah dua kali lipat. "Anda enggak bisa begitu, kalau serius 11 persen sudah oke, sudah double karena ini juga dalam dollar AS. Ya mungkin karena asing kalau ada apa-apa investasi ditinggal," ucapnya.

Sementara negosiasi dengan Rotterdam sedang berproses lanjut dia, pihaknya tidak menutup kemungkinan tawaran dari investor asing lainnya. "Yang penting tidak menuntut return sebesar itu," ujarnya.

Menurut dia, sebetulnya banyak investor yang berminat, tetapi masih menunggu dan memantau (wait and see) keseriusan pemerintah dalam menjamin infrastruktur, seperti jalan tol, jalur kereta api, pasokan listrik dan gas.

"Seberapa serius pemerintah membangun infrastruktur pendukung, bangun pelabuhan itu gampang, begitu bicara jalan tol, jalur KA, enggak gampang. Mereka menunggu itu," sebutnya.

Dia mengatakan, pihaknya juga akan membangun kawasan industri untuk menggenjot volume barang di pelabuhan yang akan menjadi hub internasional tersebut. "Tantangannya bagaimana mendorong terjadinya hilirisasi produk. Strategi kami mengembangkan dulu kawasan industrinya, tanpa ada kawasan industri tidak bisa menghasilkan kargo," kata Bambang.

Pihaknya menargetkan dalam jangka waktu lima tahun atau saat dijadikan hub internasional Pelabuhan Kuala Tanjung akan bisa menampung satu juta TEUs kargo.

Pelabuhan Kuala Tanjung Tahap II sendiri dibangun di atas lahan seluas 3.000 hektar di mana kebutuhan investasi mencapai Rp 30 triliun.

Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku membuka peluang investasi asing di Pelabuhan Kuala Tanjung, termasuk China. "Enggak apa-apa. Ini kan mereka investor potensial. Jadi, indikasikan ada negara lain juga," sebutnya. (k)

Dari berbagai sumber Internet
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda

No comments

Komentar anda sangat berguna untuk meningkatkan penulisan artikel