Rizal Ramli Bongkar Skandal Rini Soemarno, Rekaman Jadi Bukti ada Ari Soemarno di belakang Rini

Rizal Ramli Bongkar Skandal Rini Soemarno, Rekaman Jadi Bukti ada Ari Soemarno di belakang Rini

Dalam percakapan itu ada pembicaraan dari Sofyan Basir-Rini Soemarno. Dalam narasinya juga disebut-sebut soal Ari Soemarno, kakak kandung Rini.



Ekonom senior Rizal Ramli bongkar skandal Rini Soemarno. Skandal itu terjadi ketika Rini menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan di era pemerintahan Megawati Soekarnoputri.

Rini Soemarno yang ketika itu masih dikenal sebagai Rini Suwandi pernah menggunakan dana Bulog untuk membeli pesawat Sukhoi.

Hal itu disampaikan Rizal Ramli melalui akun Twitternya, @RamliRizal beberapa saat lalu. Menurut RR, demikian dia kerap disapa, saat itu Bulog memiliki keuntungan sebesar Rp 5 triliun karena berhasil dalam stabilisasi harga beras.

Rizal Ramli pernah menjabat sebagai Kepala Bulog pada era pemerintahan Abdurrahman Wahid, sebelum dipercaya menjadi Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan.

Setelah Gus Dur digulingkan di bulan Juli 2001, Mega mengambil alih kepemimpinan nasional. Salah satu tokoh yang diangkat Mega sebagai menteri untuk membantu dirinya adalah Rini Suwandi yang setelah bercerai dengan suaminya dikenal sebagai Rini Soemarno.

Pada masa itulah, pemerintahan Mega membeli pesawat tempur Sukhoi dari Rusia. Pembelian pesawat itu juga mengandung kontroversi.

Kini hubungan Megawati dan Rini Soemarno disebutkan tidak baik sama sekali.

“Waktu RR jadi Ketua Bulog tahun 2000 berhasil stabilkan harga beras dan naikkan keuntungan Bulog Rp 5 Trilliun. Uang Bulog tsb “diambil” oleh Rini Suwandi, tanpa proses budgeter, utk membeli squadron pswt Shukoi yg pertama, yg penuh skandal dan patgulipat itu,” tulis Rizal Ramli.

Twit singkat RR ini memberikan informasi tambahan di tengah pembicaraan mengenai manuver Rini yang terkesan sangat powerful di tubuh pemerintahan Joko Widodo. (p1)

Rekaman Jadi Bukti Cawe-cawe Kakak Rini Soemarno

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Inas N. Zubir mengatakan beredarnya rekaman percakapan antara Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir menjadi indikasi adanya cawe-cawe dari kakak Rini, Ari Soemarno.

Menurut Inas, cawe-cawe oleh Ari tersebut dilakukan di Kementerian BUMN, PLN, PNG, dan Pertamina.

"Menjadi sebuah bukti adanya cawe-cawe kakak-nya Rini, yakni Ari Soemarno di kementrian BUMN, PLN, PGN dan Pertamina," kata Inas dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (28/4).

Inas menuturkan dalam dunia oil dan gas, Ari dikenal sebagai orang yang orang yang pertama kali membawa M. Riza Chalid untuk terjun di bisnis minyak dan gas. Riza dikenal sebagai salah satu pengusaha minyak.

Saat itu, Kata Inas, Ari tengah menjabat sebagai Presiden Petral dan kemudian menjadi Direktur Utama Pertamina.

Inas menjelaskan setelah pensiun dari Pertamina, nama Ari sempat tak terdengar lagi.

Namun, lanjut Inas, ketika Rini ditunjuk sebagai Menteri BUMN, Ari menjadi momok yang diperhitungkan oleh para pengusaha minyak dan gas di Singapura.

Lebih lanjut, Inas menyampaikan rekaman percakapan antara Rini dan Sofyan merupakan proyek storage LNG di Bojonegoro, Cilegon yang akan dibangun oleh PT Bumi Sarana Migas (BSM). Sebagai bagian dari Komisi VI DPR, Inas pun mengaku kerap mengkritisi proyek kerja sama dengan BSM tersebut. Sebab, jika kerja sama itu dilakukan akan merugikan Pertamina.

"Saya anggap sangat merugikan Pertamina, sebab take or pay-nya 60 persen," ucapnya.

Rekaman yang Beredar

Sebelumnya, beredar percakapan melalui media sosial berjudul 'Membuka Topeng Rini Soemarno'. Dalam percakapan itu ada pembicaraan dari Sofyan Basir-Rini Soemarno. Dalam narasinya juga disebut-sebut soal Ari Soemarno, kakak kandung Rini.

Kementerian BUMN pun bersikap dan bakal mempidanakan penyebar informasi menyesatkan soal percakapan tentang bagi-bagi fee tersebut.

"Kementerian BUMN akan mengambil upaya hukum untuk mengungkap pembuat serta penyebar informasi menyesatkan tersebut," kata Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro dalam keterangan tertulis. (asa)
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda

No comments

Komentar anda sangat berguna untuk meningkatkan penulisan artikel