Ada sejumlah faktor yang membuat Partai Perindo diperhitungkan masuk dalam zona ambang batas parlemen alias parliamentary threshold.
Begitu dikatakan CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali di hotel Oria, Jakarta, Minggu, (27/5).
"Ada 3 faktor yang membuat Perindo diperhitungkan pertama ketokohan Harry Tanoe, kedua infrastruktur partai, dan ketiga jaringan komunikasi,” jelasnya.
Menurut Hasanuddin, faktor dominan yang mempengaruhi diperhitungkannya Perindo ialah faktor ketiga yakni jaringan kominikasi yang masif.
"Pemberitaan Perindo lewat media membuat Perindo sangat diperhitungkan ketimbang partai baru lainnya,” sambungnya.
Untuk ketokohan Harry Tanoe, lanjut dia, masih jauh persentasenya dari nama-nama seperti Joko Widodo, Probowo Subianto, dan Gatot Nurmantyo.
"Ketokohan Harry Tanoe selalu berjalan lurus dengan elektabilitas Perindo, orang tahu Perindo itu Harry Tanoe,” pungkasnya.
Di antara partai-partai baru seperti PSI, Partai Berkarya dan Partai Garuda, Perindo masih unggul jauh. Bahkan partai lama seperti PPP, Nasdem dan Hanura, popularitasnya juga berada dibawah partai Perindo. (sam)