Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang cukup memperhatikan pembangunan di wilayah Indonesia bagian Timur, khusunya di NTB. TGB mengatakan, total Jokowi telah 8 kali berkunjung ke NTB.
"8 Kali beliau ke NTB. Ini artinya beliau melihat di NTB ada gerak pembangunan kerja nyata unutk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Saya melihat beliau mau mengapresiasi orang-orang yang bekerja," ujar TGB saat berkunjung ke redaksi Liputan6 di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Selasa, (3/7/2018).
TGB sendiri mengaku cukup dekat dengan Jokowi, apalagi selama ini namanya kerap masuk dalam bursa Cawapres di Pilpres 2019.
Menurut dia, Jokowi merupakan tipe pemimpin pekerja keras, karena itu TGB menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta itu layak maju kembali sebagai calon presiden di Pilpres mendatang.
"Suatu transfromasi enggak cukup hanya 5 tahun, ketika periodesasi maksimal 10 tahun. Saya rasa sangat fair kita beri kesempatan beliau untuk kembali melanjutkan," ucap TGB.
Menurut dia, kendati Jokowi kalah telak di NTB saat Pilpres 2014 lalu, namun Provinsi NTB justru menjadi salah satu daerah yang mendapat perhatian besar dari Jokowi.
Salah satu bukti yaitu diresmikannya Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Lombok, yang digadang sebagai The Next Nusa Dua.
"Saat bertemu beliau pertama kali, saya katakan ke Pak Jokowi, saya dulu Ketua Pemenangan Prabowo di NTB Pak. Tapi beliau katakan, sudah lupakan lah..," kata TGB.
Menurut dia, Jokowi sangat objektif dan menganggap seluruh daerah di Indonesia mempunyai hak sama mendapatkan pembangunan.
"Beliau berusaha objektif dan melihat potensi di segala sudut daerah di Indonesia untuk bisa beliau fasilitasi, beliau orang yang sangat konsern bekerja," ucap dia. (Luqman Rimadi)
Sebelumnya....
KPK Periksa Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Zainul Majdi
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Polda NTB. Mengenai pemeriksaan itu Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan membenarkan. Namun, pemeriksaan untuk klarifikasi atas laporan masyarakat yang diterima KPK.
"Kalau ada laporan dari masyarakat, sudah barang tentu kami harus melakukan pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket)," ujar Basaria, Sabtu (26/5).
Laporan masyarakat itu terkait dugaan korupsi di Pemprov NTB. "Masih pulbaket, belum jauh ke mana-mana. Belum ada sesuatu di sana, hanya klarifikasi terkait apa benar seperti itu," kata jenderal polisi bintang dua itu.
Meski demikian, Basaria menambahkan, bila ditemukan bukti kuat soal dugaan itu, KPK tidak akan segan menaikkan ke tahap penyidikan.
Kabid Humas Polda NTB, AKBP I Komang Suarta membenarkan rencana pemeriksaan tersebut. Namun, ia belum mendapat informasi pelaksaan proses pengumpulan bahan keterangan itu.
"Tapi belum ada informasi. Kapan akan diperiksa belum ada," kata Suarta, Sabtu malam.
Hingga saat ini belum ada konfirmasi dari TGB mengenai pemeriksaan KPK itu. (feh)
Apa kata netizen ?
Semua mulai satu demi satu akan menjadi pendukung Jokowi akhirnya
— Do_Ra_Dong (@Ronin1948) July 3, 2018
Berbagai macam cara pola sandera dengan bahan kasus melalui lembaga seperti KPK, kepolisian ataupun Kejaksaan
TGB mungkin salahsatu contohnya pic.twitter.com/mW6lB6TfUc