Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto mengatakan usulan debat capres-cawapres menggunakan Bahasa Inggris yang dicetuskan kubu Prabowo-Sandi tak sesuai dengan makna Sumpah Pemuda 1928. Ia bahkan menyebut kubu Prabowo-Sandi telah melupakan komitmen Sumpah Pemuda.
"Masa di sana usulkan debat dengan bahasa Inggris. Mereka lupa komitmen satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa persatuan Indonesia," kata dia saat menghadiri deklarasi dukungan relawan Bara Baja untuk Jokowi-Ma'ruf di Rumah Aspirasi, Jalan Proklamasi Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (16/9) sore.
Kepada relawan ia juga mengingatkan agar menjunjung bahasa persatuan. Sekjen PDIP ini menyampaikan nilai-nilai dalam Bhinneka Tunggal Ika yang telah ada sejak puluhan abad yang lalu agar terus dijaga. Nilai-nilai itu lah yang saat ini menjadi lambang Pancasila.
"Dan kita kumpul di sini untuk menegaskan komitmen kebangsaan kita untuk menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia," ujarnya.
Dia juga mengingatkan para relawan agar membantu kampanye Jokowi-Ma'ruf dengan mendepankan dialog dan mengutarakan berbagai gagasan. Bukan menyebarkan informasi palsu.
"Bukan seperti di sana yang memecah belah. Bagaimana menyampaikan hal baik, positif untuk rakyat," ujarnya.
Hasto juga berpesan agar para relawan jangan mengampanyekan hal negatif kubu Prabowo-Sandi. Hal itu juga dilarang baik oleh Jokowi maupun Kiai Ma'ruf.
"Kami harap relawan terjun di tengah masyarakat dan sampaikan keberhasilan Jokowi di pintu-pintu rakyat," pungkasnya. (Hari Ariyanti)